Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Modifikasi Saklar pelampung Otomatis pada pompa air supaya lebih safety tidak nyetrum

Pada saklar otomatis pompa air yang menggunakan pelampung umumnya langsung di koneksikan ke pompa air yang memiliki tegangan 220 V AC. Sebenarnya saklar pelampung ini sudah baik akan tetapi dalam pemakaian lama plastik penutup saklar bisa saja kropos atau retak sehingga bisa kemasukan air sehingga rawan nyetrum.

Jika saklar sudah kemasukan air tentunya ini sangat berbahaya bisa nyetrum karena kontak langsung dengan tegangan PLN 220 V. Sekarang saatnya kita lakukan modifikasi rangkaiannya.

Pada kesempatan ini penulis memodifikasi Saklar pelampung Otomatis pada pompa air supaya jauh lebih aman  (safety). Caranya tegangan yang digunakan untuk saklar otomatis tidak menggunakan tegangan 220 V AC tetapi cukup menggunakan tegangan yang kecil saja yaitu 5 Volt DC. Tegangan 5 V DC cukup aman karena sama saja seperti kita memegang batre. Sehingga kalaupun suatu saat saklar tidak sengaja tersentuh manusia atau terkena air maka tidak akan nyetrum.

Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

  • Saklar pelampung Otomatis
  • Charger handphone
  • Modul relay 5 Volt
  • LED
  • Resistor 330 Ω
  • Stop kontak
  • Kabel + Steker
  • Box plastik

 


Langkah awal kita bongkar saja casing charger handphone, begitu juga soket USB-nya kita lepas agar kabelnya nanti bisa langsung di solder ke PCB. Charger handphone menghasilkan tegangan 5 Volt DC dan ini bisa dijadikan sebagai sumber catu daya untuk relay.




Lalu siapkan modul relay 5 Volt. Modul relay yang kita gunakan adalah aktif high, jadi relay akan aktif jika input diberi tegangan +5 volt. Relay inilah yang digunakan sebagai saklar tegangan 220 V AC yang digunakan untuk pompa air. Jadi modul relay sebagai saklar yang sebenarnya  yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan pompa air.

Sedangkan saklar pelampung yang menempel pada toren tower air digunakan hanya untuk menghidupkan dan mematikan modul relay yang memiliki tegangan 5 Volt DC. Sehingga tegangannya cukup kecil dan aman. Jika nanti saklar pelampung tersentuh tangan dan terkena air maka tidak akan nyetrum. Beda halnya kalau tanpa alat modifikasi ini maka resiko kesetrum kemungkinan biasa terjadi apalagi usia pemakaian yang sudah lama, maka plastik penutup saklar yang terkena sinar patahari dan terkena hujan maka plastiknya bisa mudah pecah/retak, sehingga air hujan bisa masuk ke dalam saklar.

Rakitlah rangkaian seperti pada gambar berikut ini.


Jika sudah memahami rangkaiannya maka rakitlah perkabelannya dan masukkan ke dalam box. Hasilnya seperti di bawah ini :


Pemasangan pelampung di toren tower air sama saja dengan cara-cara sebelumnya, jadi silahkan ikat pelampung ke-1 dan pelampung ke-2 dengan jarak yang sesuai keinginan. Aturlah pelampung tidak terlalu dekat agar pompa tidak terlalu sering mati hidupnya. Sebaiknya stel di posisi setengah tabung baru pompa air hidup.

Uji coba rangkaian cukup anda pasang kabel yang menuju saklar pelampung, lalu tariklah tali saklar pelampung. Saat ditarik maka relay akan bekerja, lampu LED sebagai indikator menyala, dan pompa air akan hidup. Saat pelampung di kendorkan (pelampung seolah kondisi mengambang atau air penuh) maka pompa akan mati secara otomatis.


Demikianlah tentang Modifikasi Saklar pelampung Otomatis pada pompa air supaya lebih safety. Jadi lebih aman dan tidak akan takut kesetrum saat membersihkan toren pada tower air, atau pada saat hujan turun.

 

Posting Komentar untuk "Modifikasi Saklar pelampung Otomatis pada pompa air supaya lebih safety tidak nyetrum"